Reporter: Tim Pusdeka

Direktur Pusat Studi Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga (Pusdeka) UNU Yogyakarta, Rindang Farihah, menghadiri kegiatan pelatihan Fasilitator Ustadz/ah Pondok Pesantren dalam Rangka Mewujudkan Pesantren Ramah Anak (PRA). Penyelenggara kegiatan ini adalah Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah bersama Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah serta didukung oleh UNICEF Indonesia. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada Rabu-Kamis tanggal (21-22 Februari) di Syariah Hotel Solo.

Kekerasan pada anak terjadi dimana saja. Bahkan bisa terjadi di lingkungan pesantren, sebuah lembaga pendidikan keagamaan. Tindakan bullying, kekerasan seksual serta kekerasan fisik ataupun psikis yang sering dialami oleh santri. Penyebabnya bisa sangat beragam dan kemungkinan terbesar pelakunya adalah orang terdekat seperti sesama santri, ustadz atau ustadzah bahkan pimpinan pesantren sendiri. Sebagai tindakan dalam menciptakan lingkungan pesantren yang ramah anak, pelatihan fasilitator untuk ustadz dan ustadzah pondok pesantren ini sangat penting dilaksanakan. Pengarusutamaan Pesantren Ramah Anak (PRA) adalah sebuah upaya untuk menjadikan pesantren yang anti terhadap kekerasan dan bebas dari tindakan diskriminasi.

Dalam Pesantren Ramah Anak (PRA) terdapat sebuah program kegiatan yang disebut disiplin positif. Program ini hendak mempertimbangkan konsekuensi logis dari perilaku tidak tepat (negatif) yang dilakukan anak/santri dan juga penghuni pesantren lainnya. Inisiasi PRA merupakan salah satu langkah antisipatif dari terjadinya kekerasan yang ada dipesantren. Sebagaimana diketahui bersama, kasus-kasus bullying, kekerasan seksual dan kasus kekerasan lainnya yang dapat berujung pada kecelakaan dan kematian telah terjadi dilingkungan lembaga pendidikan keagamaan.

Kegiatan yang didukung oleh UNICEF Indonesia ini juga dalam rangka ingin melaksanakan Program Kesejahteraan Remaja di Kota Pekalongan dan Kabupaten Rembang. Yaitu melalui program remaja terintegrasi untuk meningkatkan kecakapan hidup, mencegah perkawinan anak dan kekerasan, meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan serta praktik kesehatan dan kebersihan menstruasi yang baik. Maka dari itu kegiatan pelatihan fasilitator untuk para ustadz/ustadzah dalam meningkatkan kesejahteraan remaja ini mengusung tema Penerapan Disiplin Positif dan Pendidikan Remaja Terintegrasi Sebagai Upaya Mewujudkan Pesantren Ramah Anak.

Tamu yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kementrian Agama Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah. Disamping itu ada pula peserta yang merupakan perwakilan dari empat pesantren yang meliputi, Pondok Pesantren Modern Al-Qur’an Buaran Kota Pekalongan, Pondok Pesantren Ribatul Muta’allimin Kota Pekalongan, Pondok Pesantren Al Anwar 4 Rembang, dan Pondok Pesantren Alhamdulillah Rembang. Peserta yang terdiri dari musrif musrifah pondok pesantren dalam praktek menjadi fasilitator diharapkan dapat menjadikan keterampilan ini sebagai bekal dalam mendampingi dan menghadapi santri santri di pesantren.