Kegiatan ini dikhususkan untuk para dosen UNU Yogyakarta. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para dosen memiliki pemahaman dan ketrampilan dalam menghadapi persoalan-persoalan yang tengah dihadapi mahasiswa, kurang motivasi belajar misalnya.
Artikel ini merupakan rangkuman pengalaman kabupaten Gunungkidul dan Bantul dalam menurunkan angka stunting.
Masalah kesehatan mental di era digital muncul dari apa yang disebut budaya layar. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat pola interaksi masyarakat berubah dan hal ini memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan dan kecanduan.
Artikel ini fokus untuk melihat kasus stunting di provinsi DI Yogyakarta. Meskipun data tahun 2021 menunjukkan bahwa provinsi ini memiliki angka prevalensi stunting terendah ketiga setelah Bali dan DKI Jakarta, namun indikator dan faktor-faktor penyebab stunting di daerah ini masih relatif tinggi.
Pusdeka menyelenggarakan launching Klinik Kesehatan Keluarga dan Anak Muda (K2+) di salah satu ruangan kampus lowanu Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta. Acara ini selain diisi dengan pengesahan SK Pendirian Klinik K2+ oleh Rektor, juga disetting sebagai kegiatan Talk Show dengan tema “Resiliensi Perempuan, Anak Muda, dan Keluarga dalam Membangun Kehidupan Sejahtera.”
Berikut adalah beberapa dokumentasi foto jalannya acara talk series ke tiga dengan tema digital parenting.
Pada hari Jum'at, 2 Desember 2022 Pusdeka bersama dengan Direktorat GESI menyelenggarakan public lecture dengan tema "Pendidikan Inklusif untuk Penyandang Disabilitas: Mentransformasi Layanan Kampus yang Aksesible dan Adil."
Pada tahun 2021, angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen. Angka ini masih sangat jauh dari target pemerintah yang telah menetapkan angka prevalensi stunting harus berada di titik 14 persen di tahun 2024. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh strategi pencegahan dan penurunan di tingkat daerah yang belum efektif.
Revolusi ICT telah mengubah pola pengasuhan anak di era ini. Anak-anak sebagai kluster yang paling banyak dan aktif di internet dapat berkembang dengan sangat pesat atau malah sebaliknya.
Pengembangan SDM Indonesia pada dasarnya ditempuh dengan dua jenis pendekatan yaitu kesehatan dan pendidikan. Untuk kesehatan, pemerintah Indonesia telah mengupayakan dan memastikan agar generasi masa depan Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan aman. Hal ini tampak sangat jelas dari program prioritas nasional tentang pencegahan stunting.