Semua persoalan di Lambata tersebut harus dilihat dalam kerangka struktur sosial-ekonomi. Data Susenas tahun 2024 menyebutkan bahwa kemiskinan di Lembata mencapai 24,22 persen. Lembata sendiri masuk dalam kategori wilayah 3T
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia D.I.Yogyakarta melalui Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga menyelenggarakan seminar dan […]
Islam upholds rahmatan lil’alamin, meaning "a blessing for all creatures." This principle encourages sustainable practices that benefit the entire ecosystem, urging us to reflect on whether our choices align with this ethic of care and restraint.
All stakeholders can collaborate to engage people with disabilities in waste management education, hygiene, and sanitation efforts, as well as in creating a more inclusive waste.
Iman dapat dikatakan sebagai energi untuk bertindak dalam menghadapi krisis iklim. Keyakinan pada agama akan membuat kita sadar bahwa manusia bukanlah pemilik bumi ini, melainkan hanya perantara yang dititipkan oleh Sang Pencipta.
Pakaian berijrah syar'i menjadi salah satu penyumbang pencemaran lingkungan yang kita hadapi saat ini. Penggunaan kain yang begitu banyak untuk pakaian dan jilbab di kemudian hari pasti akan menimbulkan polusi atau kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh produksi kain tersebut.
Peran penyandang disabilitas selalu terabaikan dalam isu iklim dan lingkungan. Padahal, keterlibatan penyandang disabilitas akan membantu upaya mengantisipasi bencana dan membuat mereka peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan sekitar.
Pusat Studi Kependudukan dan Kesejahreraan Keluarga (Pusdeka) Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta bekerja sama dengan Muslimat […]
Pusdeka UNU Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas untuk tim peer-counselor. Kegiatan ini disamping melatih bagaimana menjadi konselor yang baik juga menjadi ruang sharing bagi tim peer-counselor dalam menangani kasus kesehatan mental di kalangan mahasiswa UNU Yogyakarta.
Angka kemiskinan ekstrem Indonesia saaat ini sudah di poin 1,12 persen. Artinya penduduk Indonesia yang memiliki daya beli paritas (purchasing power parity) di bawah $ 1.9 per-hari sekitar 3 juta jiwa.