Reporter: Tim Pusdeka

Pada Kamis, (7/12) Pusdeka dan Center for GESI UNU Yogyakarta melakukan kunjungan kerja ke kantor Rifka Annisa Women Crisis Center (WCC) yang berada di jalan Jambon Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk silaturahmi serta penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait dengan layanan rujukan, penguatan kapasitas serta kampanye isu-isu perempuan, anak dan keluarga. Adapun tim dari UNU Yogyakarta yang hadir adalah Rindang Farihah (Direktur Pusdeka), Wiwin SA Rohmawati (Direktur Center for GESI), Yusnita Ike Christanti (Tim Ahli GESI LP3M UNU Yogyakarta), Faidatun Nadhirah dan Agus S Efendi.

Indiah Wahyu Andari sekalu Direktur Rifka Annisa WCC mengaku senang dan menyambut baik kedatangan teman-teman dari UNU Yogyakarta. Terkait dengan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di dalam kampus, Mbak Indi mengatakan bahwa hal semacam itu pasti berpengaruh pada produktifitas kampus. Oleh kerana itu kerja-kerja kolaborasi sangat dibutuhkan untuk memastikan masa depan anak-anak dan kondisi [lembaga] keluarga yang menaungi mereka. Ia berharap kerja sama ini dapat segera ditindaklanjuti dengan program-program bersama yang bermanfaat untuk semua.

Setelah itu, Rindang selain mengenalkan tim satu persatu juga menyampaikan bahwa Pusdeka dan Center for GESI ini adalah unit baru di UNU Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa kedua unit ini baru didirikan pada Agustus 2022. Kendati demikian, ada beberapa inisiatif yang telah dilakukan seperti membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) serta menginisiasi Klinik Konsultasi Keluarga dan Anak Muda (K2+). Ini dilakukan demi mewujudkan kampus UNU Yogyakarta yang aman dan nyaman, bebas dari kekerasan, stigma dan bullying, jelas Rindang.

Pada gilirannya, Wiwin menyampaikan kalau Center for GESI merupakan unit di bawah LP3M UNU Yogyakarta yang diberi mandat untuk mewujudkan kampus yang setara dan inklusif. Salah satu fokus isunya adalah kekerasan baik yang berbasis gender maupun seksual. Atas dasar Permendikbudristek nomor 30 tahun 2021 kami langsung berinisiatif untuk membentuk Satgas PPKS UNU Yogyakarta. Wiwin menjelaskan Tim Satgas PPKS berjumlah 5 orang yang berasal dari unsur mahasiswa, dosen, dan tenaga didik. Ia berharap Rifka Annisa dapat membantu mensukseskan program-program pencegahan kekerasan di lingkungan kampus UNU Yogyakarta.

Pertemuan ini dikhiri dengan penandatanganan PKS yang dilakukan oleh Indiah Wahyu Andari, Wiin SA Rahmawati dan Rindang Farihah.