Dalam Preambul Konvensi Hak-hak Anak (CRC) disebutkan bahwa anak, dengan alasan keterbatasan fisik dan mental yang belum dewasa, butuh perlindungan dan pelayanan khusus termasuk di dalamnya perlindungan secara legal, baik sebelum ataupun setelah ia lahir. Lantas yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana norma baru ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang plural dan kaya dengan tradisi komunal?
Pada tanggal 1 November 2022, Pusdeka UNU Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Penguatan Internal Organisasi di meeting room kantor KPTI Yogyakarta yang berada di Jalan Kaliurang km 9. Kegiatan ini selain memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas personal tim Pusdeka juga akan mendiskusikan isu-isu strategis Pusdeka.
Dalam Public lecture yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, Ibu Lies memberikan banyak wawasan baru yang menurut kami sangat bernilai untuk dibagikan kepada teman-teman peneliti, dosen atau mahasiswa yang meminati kajian gender dan anak. Untuk itu berikut adalah transkrip public lecture tersebut.
Perkawinan anak atau perkawinan pada usia dini masih marak di Indonesia. Meskipun pemerintah sudah menaikkan batas minimal usia pernikahan laki-laki dan perempuan tren perkawinan anak memang menurun, namun jumlahnya masih cukup mengkhawatirkan. Hasil survei itu menunjukkan bahwa perkawinan usia dini memang menurun tapi tidak cukup signifikan. Penerapan UU perkawinan yang baru rupanya tak begitu berpengaruh pada kasus perkawinan anak-anak.
Dokumentasi foto Public Lecture dengan Ibu Lies Marcoes tentang kawin anak dan problem pemenuhan hak anak di Indonesia
Bonus demografi (demography dividend) merujuk pada fenomena peningkatan pertumbuhan ekonomi yang bermula dari perubahan struktur usia penduduk akibat peralihan angka kelahiran dan kematian. Hal itu juga berarti bahwa rasio ketergantungan (dependency ratio), yang membandingkan usia non-produktif dengan usia produktif, juga menurun. Dengan kata lain sebagian besar penduduk mampu bekerja. Inilah yang meningkatkan produktivitas yang nantinya akan mengantarkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Talk Series kali ini diselenggarakan guna memberikan wawasan baru dan edukasi kepada masyarakat wabil khusus kepada para orang tua tentang hak anak. Orang tua disamping sebagai penentu masa depan anak remaja juga harus menanamkan nilai moral yang baik kepada anak.
Salah satu wacana kesejahteraan yang berkembang dengan perspektif Islam adalah keluarga maslahah. Wacana ini pada dasarnya ingin mengajak kalangan Muslim tradisional untuk lebih sadar terhadap hidup yang berkualitas. Keluarga maslahah juga dapat dipahami sebagai produk dari pendekatan holistik dalam pembangunan. Pembangunan holistik tidak hanya menekankan pada peningkatan akses pendidikan dan kesehatan tetapi juga kesejahteraan keluarga sebagai dasar untuk menumbuhkan generasi masa depan Indonesia yang cerdas, beradab dan berpengetahuan.
Salah satu penulis classic yang paling berpengaruh dalam menjelaskan masalah kependudukan adalah Thomas Malthus. Ia menawarkan suatu teori yang menarik tentang kaitan antara penduduk dengan karakter ekologis. Berdasarkan kalkulasi matematis dan kondisi produksi pada masanya, Malthus meyakini bahwa penduduk akan bertambah secara geometrik (berlipat ganda) sedangkan produksi bahan pokok hanya akan bertambah secara aritmatik (bertambah).